ga pulang kampung..

wahh, namanya lebaran klu ga pulang kampung gimana ya?? nah ini yang bakal kualami…liburan sekolah selama 3 minggu aku rencananya liburan di bandung.. di rumah temen, egh belum cukup seminggu aku uda pindah ke depok, nah di depok ini menjadi pengalaman plus petualangan hidup sendiri tanpa kerabat bagiku..

tepatnya hari jumat, 5 oktober kemaren aku meninggalakan kota bandung menuju depok dengan bus, sebelumnya aku sudah melapor pada kakakku yang kuliah di UI, adi untuk mencarikan tempat tinggal di sekitar UI, atau mencarikan apakah masih ada kamar kosong di asrama UI, tapi ternyata ga ada..benar2 nihil…adi ngelapor ke papa mama kalu aku pergi dari bandung dan ga tau mo tinggal di mana..yang padahal aku ngerahasiain dari mereka takut mereka khawatir. aku lalau di telpon papa disuruh ke ciputat tinggal bersama om disana, aku hanya bilang iya, tapi aku merasa ga enakan, takut ngerepotib om ku itu..jadi,

setibanya aku di depok, tepat saat magrib, aku lalu berbuka sambil menanyai orang sekeliling dimana dan bagaimana aku bisa pergi ke UI, dan bertanya dimana ada tempat penginapan atau kost putri (ini yang terlintas di otakku, kost putri yang paling tepat untuk di tinggali), dengan informasi secukupnya aku pergi meninggalkan terminal depok dengan membawa koper dan satu tas selempangan(kayak orang minggat aja), bersama temanku tentunya, july. kita sampai di wisma MARSINI, supir taxinya menunjukkan klu di sini banayk kos-kosan, kita mulai bertanya dari satu rumah ke rumah lainnya, dan akhirnya mendapat satu kamar kosong, ehhh setelah di tanyai berapa biayanya : Rp 1.200.000,00,- …terang saja aku nolak, rencananya aku cuma 10 hari nginap kok, setelah itu aku bakal balik ke asrama.. kita berlanjut mencari kos berikutnya, tapi kita mendapat sebuah musibah, salah satu pemilik kos yang kita datangi bersedia menunjukkan rumah kos yang lainnya, yang padahal kita ga minta tolong, dan ga bersedia ditolong oleh dia, dia menunjukkan sikap seperti orang jahat, sepanjang perjalanan di belakang dia aku selalu diselimuti kekhawatiran, aku ga berhenti-henti berdoa memohon petunjukNya…

dari sekian rumah kos yang kita datangi ga ada satupun yang kita dapat, masih atas petunjuk orang tak dikenal ini.. padahal mlem udah makin gelap, udah jam 10 malam, … aku ma july udah cape banget, tapi aku sadar, aku harus berusaha sendiri, aku menanyai setiap rumah bertanya dan bertanya, pada akhirnya aku dapaattt..tanpa pertolongan orang tak dikenal ini tentunya, aku segera mencari pemilik kos-kosan itu, dan meminta untuk bersembunyi sebentar di dalam ruko si pemilik (jadi pemilik kos ini lagi ada di rukonya), berniat kabur dari orang tak dikenal ituu…kita berhasill..

selama mencari, kami tidak membawa koper kita, karena itu bakal nyusahin dalam pencarian, ketika turun dari taxi tadi, koper kami titipkan pada salah seorang yang kita liat bisa di percaya..tau apa yang terjadi??, orang tak dikenal itu tau dimana kami menitipkan koper kita, dan dia bilang pada orang yang menyimpan koper kita bahwa dia menyuruk aku dan july pergi kekontrakannya (dari awal sebenarnya dia sudah menawarkan, masalah harga bisa di bicarakan katanya, tapi tanpa pikir panjang maupun pendek aku menolak dengan suara keras..), setelah kami mengambil koper, kami lari secepat-cepatnya…hah.. orang tak di kenal itu ternyata menunggu kita tak jauh dari tempat kita menutip koper tadi, dia memanggil-manggil dan mengejar kita, tapi aku tetap aja lari ga menghiraukan, dan dia tetap mencoba menawarkan rumah kontrakannya itu (ga masuk di akal kankita hanya 10 hari dan ga mau mendapat kamar kos yang terlalu mahal, kamar kos yang kecil aja 300 ribu, apalagi rumah kontrakan yang gede itu..fiuuhh..

hah?? dia tetap ngikutin kita dari belakang…aku uda punya firasat ga enakk ni..”kami ngucapin terima kasih banyak sudah di tolongi mencarikan kos,, bener2 makasih banyak, skrang kita bakal pulang ke kosan itu, makasih”, itu yang kita ucapin ke dia supaya dia pergi menjauhi kita.. tapi sayangnya dia tetap ngikutinn…tuh ada angkott masuk jul, sekarang kita di dalam angkot,, dan amann…alhamdulillah..tapi kata terakhir yang dia bilang ke kita “besok saya ke kos sana ya”

aku ngerasa senang uda ada di kamar kos bersama july, dengan bu kos yang baik, kami udah ceritain semuanya ke bu kos dan akhirnya dia bersedia  menjaga kita..

alhamdulillah.. ini adalah pengalaman yang ga bisa di lupain..